Search

Minggu, 15 September 2013

Urban Legend Internet Star

Seorang gadis berumur 19 tahun berniat melanjutkan kuliah di jepang, pada tahun keduanya dia berniat untuk menyempurnakan kemampuannya berbahasa inggris maka kemudian dia berrencana untuk melakukan transfer kuliah di sebuahuniversit
as di amerika. Tinggal di amerika adalah sebuah mimpi baginya. Namun dia tidak pernah menyangka bahwa perubahan yang menghadangnya akan begitu sulit. Kuliah yang dia ikuti memerlukan banyak laporan dan tugas yang harus dia selesaikan.

Ketika dia kuliah dijepang semua hal itu diselesaikan dengan menggunakan bahasa jepang, namun disini semuanya harus ditulis dalam bahasa inggris, hal inilah yang membuatnya kewalahan mengingat kemampuan berbahasa inggrisnya tidak terlalu baik. Dia seringkali harus menghabiskan banyak waktu untuk mengoreksi tulisn dan grammarnya. Masalah lain adalah bahwa gadis ini tidak memiliki laptop atau PC sendiri, untungnya pihak universitas mempunyai perpusatakaan dimana salah satu fasilitasnya adalah dalam perpustakaan ini mempunyai sebuah lab komputer yang buka 24 jam lengkap dengan koneksi internet yang bisa diakses secara gratis bagi para mahasiswa. Namun mengingat ini adalah sarana umum maka seringkali antrian begitu panjang untuk menggunakan fasilitas ini.

Setiap pagi gadis ini mengikuti perkuliahan dan pada sore harinya dia harus ikut mengantri untuk dapat menggunakan komputer di perpustakaan. Ini semua adalah sebuah pengorbanan yang harus dilakukan dan cukup membuat lelah juga, namun setelah beberapa waktu, gadis ini mulai terbiasa dan hal tersebut menjadi semacam rutinitas bagi dirinya.

Pada suatu malam, setelah gadis jepang ini duduk didepan komputer tanpa henti selama beberapa jam, dia mulai merasa lelah. Saat itu sekitar pukul 2 pagi, dan gadis ini sungguh merasa amat lelah, sungguh terasa berat barang hanya membuka mata saja. Dengan bersandar pada kursi yang ia duduki, gadis ini menguap dan meregangkan badannya mencoba merilekskan tubuhnya yang benar benar sangat lelah. Ketika dia hendak mengetik tugas kuliahnya lagi, tiba tiba dia melihat coretan di meja di bawah keyboard. Coretan tersebut nampaknya sebuah alamat web. Dia merasa heran kenapa ada orang yang begitu isengnya mengukir sebuah alamat web ditempat seperti itu.

Antara merasa bosan dan penasaran, maka gadis ini kemudian memutuskan untuk mengecek alamat web tersebut dan mengetikannya di browser.

Setelah mengetikan alamat di browser dia menunggunya beberapa detik dan kemudian sebuah page muncul dilayar. Apa yang dia lihat sungguh membuatnya bergidik ngeri. Di page yang muncul nampak sebuah foto seorang pria yang bersimbah darah tergeletak dilantai sebuah ruangan yang tampak redup. Semua ini tampak begitu sangat nyata dan asli sehingga membuat gadis ini merasa sangat mual dan hendak muntah melihatnya. Gadis ini kemudian melihatnya lagi lebih dekat untuk memastikan apakah gambar ini palsu atau benar benar asli, dia tidak bisa menyimpulkannya segampang itu, namun dibawah foto tersebut dia melihat sebuah judul foto tersebut

“pria tolol, umur sekitar 30an, kubunuh hari ini”

Bulu kuduk segera berdiri begitu dia melihat foto sadis tersebut. Sang gadis segera mematikan komputer meraih tasnya dan segera keluar dari lab komputer. Dia segera pulang menuju kamar asramanya dan menghabiskan sisa malam dengan berguling dikasur, terbayang akan apa yang baru saja dilihatnya. Foto yang baru saja dia lihat sungguh tidak pernah terbayang dalam imajinasi terliarnya sekalipun.

“nyatakah itu semua?” dia bertanya pada dirinya sendiri. “mungkin semua ini hanyalah hoax semata, internet penuh dengan situs situs aneh dan sinting yang berisi postingan tentang gambar gambar seperti itu” dengan berusaha semampunya, gadis itu mencoba untuk tetap tenang, namun hal ini sia sia saja, dia tidak bisa berhenti gemetaran mengingat bahwa secara tidak sengaja mungkin dia telah mengakses sebuah situs yang dibuat oleh seorang pembunuh. Dan hal yang lebih buruk lagi adalah bahwa siapapun pembunuh tersebut, nampaknya dia bangga dan berusaha mencari popularitas dari karyanya. “Sungguh gila!!!!” pikirnya.

Keesokan paginya setelah sarapan, rasa penasarannya semakin besar. Gadis jepang ini bolos kuliah dan segera menuju ke lab komputer di perpustakaan. Dia menemukan sebuah komputer yang masih kosong dan segera duduk didepannya, diketikan alamat situs yang dia buka sebelumnya dan kemudian dengan penuh ketegangan dia menahan nafas. Mungkin apa yang dia lihat semalam hanyalah imajinasinya belaka.

Ketika page muncul di layar monitor, nampaknya foto telah berganti kali ini. Foto pria yang penuh darah kemarin kini berganti dengan foto seorang gadis blonde berjalan di keramaian. Gadis inipun kemudian bernafas lega. Foto ini nampaknya diambil dari kejauhan dan gadis yang ada dalam foto nampaknya tidak menyadari bahwa dirinya telah dipotret oleh seseorang. Judul foto yang tertulis dibawahnya adalah “wanita tolol, umur sektar 25 tahun”.

Malamnya gadis jepang ini kembali kekamarnya dan tidak berbicara dengan siapapun, dia merasa sangat ketakutan dan selalu terbayang ngeri akan situs aneh yang ia temukan. Segera setelah dia terbangun kembali keesokan harinya , dia segera berganti pakaian dan menuju lab komputer, suasana dilab cukup ramai. Dia kemudian duduk disebuah komputer yang kosong dan segera mengetikkan alamat url.

Situs mengerikan tersebut telah berganti menampilkan sebuah foto yang lain, kali ini adalah foto yang nampaknya diambil diruangan redup yang sama saperti foto pertama sebelumnya, namun kali ini seorang wanita blonde yang dia lihat sebelumnya tampak tergeletak dilantai. Darah mengucur dari mulut dan hidungnya, dan sebuah pisau besar menancap tepat didadanya. Dibawah foto tertulis “wanita tolol,umur sekitar 25 tahun, kubunuh hari ini”

Gadis jepang ini merasa sangat ngeri dan ketakutan, dan dengan segera dia menghubungi polisi. Namun nampaknya dia kesulitan untuk mengungkapkan maksudnya ditelepon. Bahasa inggrisnya tidak terlalu bagus dan dia memerlukan waktu yang lama mencari kata kata yang tepat untuk mengungkapkan maksudnya dan menceritakan apa yang baru saja dia lihat. Pada akhirnya dia bahkan tidak yakin apakah polisi menangkap maksudnya, namun kemudian mereka mencatat nomor, nama, dan alamatnya, serta mereka mencatat pula alamat situs yang dimaksudkan.

Ketika dia menutup teleponnya dia merasa sangat ngeri tercekam dalam horor, dan tidak bisa mengenyahkan foto tersebut dari dalam kepalanya. Dia merasa bahwa dirinya harus memeriksa kembali situs tersebut. Malam harinya dia kembali ke lab komputer dan antara takut dan penasaran dia membuka kembali web mengerikan itu. Foto yang ada beberapa jam sebelumnya sudah tidak ada, dan kini foto telah berganti. Foto yang ada sekarang adalah foto seorang gadis yang nampaknya telah diambil dari belakang. Gadis dalam foto ini memiliki potongan rambut pendek, rambut hitam, kaus hijau lime, dan sedang duduk menghadap sebuah komputer.

Gadis ini merasa sangat ngeri melihat semua ini, perutnya terasa mual akan sebuah shock yang datang bercampur dengan keteganganyang memompa adrenalinnya. Keringat dingin mulai membanjiri tubuhnya, dia mengenali warna dan potongan rambut tersebut. Dia mengenali warna baju tersebut. Dia sedang melihat fotonya sendiri saat ini, namanya, alamatnya dan nomor teleponnya tertera dibawah foto dan ada sebuahtambahan tulisan lagi berbunyi : “kau adalah bintang internetku selanjutnya….”

Gadis jepang tersebut segera berlari keluar dari lab komputer dan segera menuju kekamar asramanya. Disa segera mengemasi barang barangnya, keesokan paginya dia segera terbang kembali kejepang dan tidak pernah kembali lagi ke amerika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar